Meneladani sifat-sifat RA. Kartini

Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat  dilahirkan pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Ayahnya yang bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat merupakan seorang bupati Jepara. Kartini adalah keturunan ningrat. Hal ini bisa dilihat dari silsilah keluarganya. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari NyaiHaji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. Garis keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditilik kembali ke istana Kerajaan Majapahit. Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati Surabaya pada abad ke-18, nenek moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di Pangreh Praja. Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun dan dikenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit. Beliau bersekolah hanya sampai sekolah dasar. Ia berkeinginan untuk melanjutkan sekolahnya, tapi tidak diizinkan oleh orangtuanya. Sebagai seorang gadis, Kartini harus menjalani masa pingitan hingga sampai waktunya untuk menikah. Ini merupakan suatu adat yang harus dijalankan pada waktu itu. Kartini hanya dapat memendam keinginannnya untuk bersekolah tinggi.

Untunglah beliau gemar membaca dari buku – buku, koran, sampai majalah Eropa. Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa .Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judulMax Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder(Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda. Pikirannya menjadi terbuka lebar, apalagi setelah membandingkan keadaan wanita di Eropa dengan wanita Indonesia. Sejak itu, timbullah keinginan beliau untuk memajukan perempuan pribumi yang pada saat itu berada pada status sosial yang rendah. Ia ingin memajukan wanita Indonesia melalui pendidikan. Untuk itu, beliau mendirikan sekolah bagi gadis – gadis di Jepara, karena pada saat itu ia berdomisili di Jepara. Muridnya hanya berjumlah 9 orang yang terdiri dari kerabat atau famili.

Di samping itu, ia banyak pula menulis surat untuk teman-temannya orang Belanda.  Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dalam surat itulah ia melampiaskan cita-citanya untuk menuntut persamaan hak dan kewajiban antara pria dan wanita. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan akhirnya dimuat diDe Hollandsche Lelie, sebuah majalah terbitan Belanda yang selalu ia baca. Dari surat-suratnya, tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soalemansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.

Beliau sempat mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Belanda karena tulisan-tulisan hebatnya, namun ayahnya pada saat itu memutuskan agar Kartini harus menikah dengan R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat, Bupati Rembang kala ituyang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Sejak itu, Kartini harus hijrah dari Jepara ke Rembang mengikuti suaminya.  Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Kartini memiliki seorang anak lelaki bernama Soesalit Djojoadhiningrat, yang dilahirkan pada tanggal 13 September 1904. Selang beberapa hari pasca melahirkan, Kartini tutup usia pada tanggal 17 September 1904. Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Beliau dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

 

Untuk menghormati kegigihan beliau, didirikanlahSekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada tahun1912, kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.Setelah Kartini wafat, Mr.J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.

 

Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru. Armijn membagi buku menjadi lima bab pembahasan untuk menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Surat-surat Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Jawa dan Sunda.

 

Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.

 

Kartini merupakan tokoh wanita yang memperjuangkan hak-hak wanita dengan surat menyurat yang dilakukannya, yang dikumpulkan dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Ide dan pemikiran Kartini tersebut bagi sebagian orang menjadi inspirasi untuk mengangkat derajat wanita bagi bangsa Indonesia. Perjuangan Kartini dalam melihat dirinya, sesama kaum wanita dan dunia yang lebih luas menjadi inspirasi yang tidak akan pernah mati. Inspirasi ini bahkan terus tumbuh dan mewangi hingga kini. Menghiasi kehidupan setiap wanita Indonesia. Inspirasi dari pemikiran dan kisah Kartini adalah bentuk-bentuk perjuangan yang mesti diteladani wanita dan dihormati setiap pria. Sebab kita tahu, banyak kisah dibalik gagah dan hebatnya seorang pria, karena terlahir dan dibesarkan seorang wanita. Bila ada sebutan, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan pahlawannya. Maka tak berlebihan, bangsa hebat dan tangguh adalah bangsa yang memiliki wanita-wanita yang hebat dan tangguh pula.

Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan jodoh atau suami sendiri, dan lain sebagainya.

Kartini yang merasa tidak bebas menentukan pilihan bahkan merasa tidak mempunyai pilihan sama sekali karena dilahirkan sebagai seorang wanita, juga selalu diperlakukan beda dengan saudara maupun teman-temannya yang pria, serta perasaan iri dengan kebebasan wanita-wanita Belanda, akhirnya menumbuhkan keinginan dan tekad di hatinya untuk mengubah kebiasan kurang baik itu.  

            Sejak saat itu, dia pun berkeinginan dan bertekad untuk memajukan wanita bangsanya, Indonesia. Dan langkah untuk memajukan itu menurutnya bisa dicapai melalui pendidikan. Untuk merealisasikan cita-citanya itu, dia mengawalinya dengan mendirikan sekolah untuk anak gadis di daerah kelahirannya, Jepara. Di sekolah tersebut diajarkan pelajaran menjahit, menyulam, memasak, dan sebagainya. Semuanya itu diberikannya tanpa memungut bayaran alias cuma-cuma.

Berbagai rintangan tidak menyurutkan semangatnya, bahkan pernikahan sekalipun. Setelah menikah, dia masih mendirikan sekolah di Rembang di samping sekolah di Jepara yang sudah didirikannya sebelum menikah. Apa yang dilakukannya dengan sekolah itu kemudian diikuti oleh wanita-wanita lainnya dengan mendirikan ‘Sekolah Kartini’ di tempat masing-masing seperti di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, dan Cirebon.

Kartini tidak pernah mengajarkan emansipasi wanita yang didefinisikan sebagai wanita harus keluar berkarier menjadi pesaing para pria di berbagai lapangan kehidupan, untuk kemudian membiarkan anak-anak dan rumah-tangganya terbengkelai. “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan bagi anak-anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama.” (Surat kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902).

Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja melainkan adalah tokoh nasional. Artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah dalam skop nasional.

Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Dibalik pengorbanan yang tulus, banyak sekali keteladanan yang harus kita jaga sebagai sebuah spirit nasional. Lalu bagaimanakah kita menjaganya? Insan bangsa inilah yang mampu menjawabnya, namun dapat ditarik benang merah bahwa kita tidak boleh mengecewakan R. A. Kartini dalam perjuangan bangsa.

Nilai-Nilai Moril dari Kisah Perjuangan R. A. Kartini

            Bukan seremonial dan peringatan saja yang menunjukkan kepedulian bangsa ini akan perjuangan R. A. Kartini. Namun kita harus mampu mewujudkan kepedulian itu dengan bentuk yang lebih nyata. Salah satunya kita harus dapat mengambil nilai-nilai yang terkandung dalam kisah heroik perjuangannya serta mampu merealisasikannya. Lalu apa sajakah nilai-nilai yang dapat dipetik.

Pertama, semangat perjuangan dan ketulusan pengorbanan yang telah ditunjukkan, patut menjadi tauladan bagi kita semua. Semangat perjuangan akan terus menjadi spirit bangsa apabila pemudanya turut berperan dalam hal ini. Berakhirnya perjuangan R. A. Kartini berada ditangan pemuda saat ini, karena ialah pemegang masa depan suatu bangsa dan ialah penerus perjuangan ini kelak.

Kedua, bukan hanya semangat dan kegigihan saja yang patut kita contoh, namun ide-ide cemerlang serta taktik cerdasnya dapat kita teladani pula. Kita dapat melihat bahwa Ibu Kartini merupakan orang kritis dan cerdas. Selain itu, ia memiliki pandangan think globally, act locally. Dimana kartini mampu memikirkan permasalahn global di negaranya dan dunia, namun bertindak mulai dari hal yang kecil. Pandangan ini bisa kita contoh dalam setiap langkah kehidupan kita, sebagai langkah awal memulai perubahan besar.

Ketiga, Kartini telah menunjukkan kepada kita semua, ia berjuang dengan segala daya dan kemampuan yang dimiliki untuk melawan penindasan terhadap kaum perempuan. Ia memberikan segala apa yang dapat disumbangkan bagi perjuangan emansipasi perempuan. Sudah saatnya permpuan bangkit dan tidak berpangku tangan sesuai yang dicita-citakan R. A. Kartini. Kerap kali, emansipasi wanita yang dicita-citakan R. A. Kartini diselewangkan menjadi sebuah persamaan gender bagi kaum perempuan dan laki-laki dalam segala aspek, padahal emansipasi yang dicita-citakannya demi meraih sebuah keadilan bagi kaumnya, sebagaimana pernah dinyatakannya dalam surat yang ditujukan kepada Prof. Anton tertanggal 4 Oktober 1902.

Agent of Change, begitu yang dikatakan Rahman Hanifan dalam bukunya Change Now terhadap seorang pemuda. Begitu pentingnya posisi pemuda dalam menopang kehidupan bangsa di masa depan, sehingga dalam GBHN 1993 pemerintah menyatakan, bahwa generasi muda adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional. Tentunya ialah yang akan berperan membawa negeri ini kearah yang lebih baik dihari esok. Perjuangan pahlawan terutama R. A. Kartini dalam konteks ini akan dipertaruhkan ketika berada diujung tombak sang  pemuda.

Namun akan disayangkan apabila perjuangan yang diemban pemuda saat ini berbeda dengan yang dicita-citakan pendahulu kita, maka sudah saatnya kita meneruskan perjuangan terbaik yang telah diberikan pendahulu kita. Salah satunya apa yang dicita-citakan R. A. Kartinidalam memperjuangkan emansipasi wanita sudah sepatutnnya kita perjuangkan sesuai hakekatnya.

Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan. Itu semua adalah sisa-sisa dari kebiasaan lama yang oleh sebagian orang baik oleh pria yang tidak rela melepaskan sifat otoriternya maupun oleh sebagian wanita itu sendiri yang belum berani melawan kebiasaan lama. Namun kesadaran telah lama ditanamkan kartini, sekarang adalah masa pembinaan.

 

Kisah perjuangan dan kepeloporan Kartini mengandung banyak hikmah yang dapat kita petik. Tidak hanya bagi kaum perempuan, namun juga kaum pria. Karena pada hakekatnya perjuangan membebaskan diri dari ketidakadilan dan penindasan membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk kaum pria yang notabene lebih sering menyuburkan budaya patriarki.

Apa yang telah dilakukan Kartini semasa hidupnya patut menjadi teladan bagi kita semua, baik kaum perempuan maupun pria. Karena pada dasarnya perjuangan mewujudkan kesetaraan gender berkeadilan merupakan tanggungjawab bersama. Spirit yang digelorakan Kartini patut terus dilanjutkan, tanpa harus meninggalkan kodrat alam masing-masing dan peran utama sebagai pendidik dalam keluarga.

Betapa banyak jasa RA Kartini dalam perubahan untuk masa depan wanita. Sehingga harus sangat kita syukuri apa yang sudah beliau raih dan diwasiatkan pada kita. Sebagai wanita, hendaklah kita belajar dengan sunggguh-sungguh mengingat perjuangan keras beliau agar bisa membuat wanita maju.

Teladanilah keaktifan dan usaha keras keras beliau untuk mewujudkan cita-cita tinggi menjadi wanita berilmu dan berbudi. Tetap berpegang pada agama dalam segala norma kehidupan.Sekarang adalah giliran kita untuk berjuang meneruskan mimpi RA Kartini. Belajar dengan giat untuk menjadi wanita berilmu dan sholeha. Tegaklah dalam menuntut ilmu, manfaatkan waktu dengan baik untuk menjaring segala informasi kemajuan dalam pendidikan.

Kita dipompa untuk terus berusaha tanpa kenal lelah. Tetap bangkit meski ada banyak cobaan yang menghadang. Dengan meneladani keuletan dan kegigihan RA Kartini semoga bisa menuntun kita untuk bisa lebih baik dan semakin mengerti betapa pentingnya ilmu dan bagaimana perjuangan zaman dulu yang masih banyak batasan budaya yang menghalangi. Mari menyongsong masa depan dengan tekad membara untuk mewujudkan impian!!

 

Sumber :

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Mardanas Safwan. Sutrisnom Kutojo. R. A. Kartini, Riwayat dan Perjuangannya. Jakarta : Mutiara Sumber Widya.

  1. A. Kartini. 1963.Habis Gelap Terbitlah Terang. Jakarta : Balai Pustaka.

Rahman Hanifan. 2006.Change Now-Jurus Duahsyat Muslim Huebat. Yogyakarta : Pro U Media.

Undang-undang dasar Republlik Indonesia tahun 1945

http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/k/kartini-ra/index.shtml. Diunduh pada hari Selasa tanggal 30 Maret 2010 pukul 07:01

http://www.kompasiana.com/suryono.briando/perjuangan-kartini-menjadi-inspirasi-yg-tidak-akan-pernah-mati_550ff5a2813311c42cbc68a4

 

Meneladani sifat-sifat BJ. Habibie

Bacharuddin Jusuf Habibie yang lebih di kenal dengan nama BJ Habibie termasuk sebagai salah satu tokoh penting yang di banggakan oleh rakyat Indonesia. Dengan segudang prestasi yang di raihnya dengan kesederhanaan hidupnya namun tidak dengan otaknya. Otaknya yang cerdas, dimanfaatkannya untuk meraih segudang prestasi dengan predikat terbaik yang pernah di capainya. Beliau membuktikan bahwa setiap impian bukanlah hanya sekedar mimpi semata. Namun, semua orang mampu meraih kesuksesan dengan berpegang teguh pada prinsip yang telah diyakini, serta usaha dan kerja keras yang tanpa henti. Akhirnya beliau mampu mewujudkan segala impiannya serta ayahnya. Berbagai keistimewaan terdapat dalam dirinya yang mungkin sangat baik untuk di jadikan inspirasi bagi penerus bangsa Indonesia. Satu hal yang mampu dijadikan sebagai panutan untuk mencapai hidup sukses adalah keinginan yang kuat untuk mencapai impian yang di terapkan oleh BJ Habibie untuk mencapai kesuksesannya dengan mengandalkan kecerdasannya. BJ Habibie membuktikan kepada seluruh manusia bahwa seseorang mampu meraih kesuksesan bukan hanya mereka yang hidup dengan mewah dan mampu membeli apa saja dengan dana yang mereka miliki. Namun, BJ Habibie yang termasuk ke dalam golongan keluarga yang sederhana pun mampu meraih impiannya yang sangat tinggi. Tentu saja hal itu tidak di raihnya dengan mudah, sungguh membutuhkan kerja keras dan tekat yang sangat kuat. Apalagi mengingat beliau merupakan anak rantauan.

Beliau mencerminkan kepada generasi muda bangsa Indonesia untuk tetap berjuang meraih mimpi dan kesuksesan sebisa mungkin tanpa harus berputus asa walau apapun yang terjadi. Tidak mudah meraih kesuksesan apalagi bagi mereka yang merantau. Bila saat ini sungguh banyak mahasiswa rantauan yang melanjutkan pendidikan di berbagai kota besar, mungkin menjadi satu hal yang patut di banggakan untuk terus menuju kesuksesan. Namun, BJ Habibie dengan bermodalkan beasiswa, ia menjadi salah satu anak rantauan yang di berikan kesempatan untuk menempuh pendidikan di luar negeri. Jadi, beliau memanfaatkan kesempatan ini untuk mewujudkan impian yang telah ia usahakan bersama ayah tercintanya. Selain dua keistimewaan yang dicerminkan dari sosok BJ Habibie. Walau disibukkan dengan segudang pekerjaan demi meraih kesuksesannya, beliau tidak pernah melupakan keyakinannya dengan kuasa Allah. Jadi, sebisa mungkin dan dimana pun ia akan tetap melaksanakan kewajibannya untuk tetap beribadah kepada Allah SWT. Menjadikan Tuhannya yang utama merupakan salah satu keistimewaannya. Mungkin hal itu juga yang merupakan salah satu penyebab dari kesuksesannya. Beliau dikagumi dengan ketaatannya dengan perintah Tuhannya. Dengan berbagai masalah yang dialaminya ketika hendak mengejar kesuksesannya dan beliau akan terus kembali kepada Allah untuk menemukan jawaban dari setiap masalahnya.

Keistimewaan lainnya yang dimiliki oleh BJ Habibie yaitu meskipun sangat singkat, kepemimpinan Presiden Habibie pada saat itu mampu membawa bangsa Indonesia dari jurang kehancuran akibat krisis. Habibie merupakan presiden RI pertama yang menerima banyak penghargaan terutama di bidang IPTEK baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Jasa-jasanya dalam bidang teknologi pesawat terbang mengantarkan beliau mendapat gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Honoris Causa) dari berbagaai Universitas terkemuka dunia, antara lain Cranfield Institute of Technology dan Chungbuk University. Beliau menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman ini. Hal yang patut diteladani dari BJ Habibie yaitu selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beliau menimba ilmu tidak hanya di satu tempat. Hanya untuk mencari ilmu, beliau sampai pergi ke luar negeri. Seperti kata pepatah yang berbunyi“Carilah ilmu sampai ke negeri Cina”.

Selain itu, BJ Habibie juga lebih mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi/golongan. Kita tahu bahwa BJ Habibie adalah seorang ilmuwan di bidang penerbangan, beliau yang membangun Industri Pesawat Terbang Nurtanio, kemudian menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dan sejak tahun 2000 menjadi PT. Dirgantara Indonesia, mulai dari nol sampai pada akhirnya Indonesia bisa membuat pesawat terbang CN 235. Sungguh sebuah prestasi yang membanggakan, walaupun ada sebagian orang yang mencibir. Pada tahun 1998 saat Indonesia dilanda krisis berkepanjangan, demo anti Soeharto yang begitu besar sampai kemudian Presiden Soeharto harus turun dari kursi kepresidenan dan digantikan oleh B.J. Habibie yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden. Di masa-masa sulit tersebut, di tengah-tengah krisis ekonomi, krisis sosial dan krisis moral, dimana harga melambung, nilai tukar rupiah merosot tajam maka PT IPTN mengalami restrukturisasi, karena dengan jumlah pegawai yang mencapai 16.000 dianggap sebagai suatu pemborosan dan akan lebih baik pendanaan IPTN dialihkan untuk mengatasi krisis/pemulihan ekonomi masyarakat. IPTN pun mati suri karena tiada dana yang cukup untuk operasional perusahaan dan karyawan yang tinggal 4.000. Bahkan pada September 2007 PT. Di dipailitkan walaupun kemudian dibatalkan. Pada saat B.J. Habibie menjabat sebagai Presiden pada tahun 1999, sebenarnya sangat memungkinkan bagi beliau untuk mengambil kebijakan yang menguntungkan dengan menggelontorkan dana untuk menghidupkan kembali IPTN. Namun hal tersebut tidak dilaksanakannya, beliau tidak mengedepankan egonya, cita-citanya yang tinggi untuk membangun industri penerbangan di Indonesia, tidak mengedepankan kepentingan pribadi/golongannya, tetapi lebih mengutamakan kepentingan negara, kepentingan seluruh rakyat Indonesia dengan tidak menggelontorkan dana ke IPTN yang pastinya hanya dinikmati sebagian kecil dari masyarakat Indonesia, tetapi digunakan untuk membiayai belanja untuk program-program yang menyentuh rakyat banyak.

Sudah banyak yang tahu bahwa BJ Habibie memang seorang idealis yang dengan keras kepala tidak mau beranjak dari citranya mengenal Indonesia modern dan cara mencapainya. Ia seorang romantikus yang dengan penuh gairah menyambut semua taji tangan dalam hidupnya. Ia tahu bagaimana rasanya bersendiri dalam menuju perjalanan yang benar. Nasionalismenya terwujud dalam sajak, karangan dan perbuatannya. Beliau adalah ilmuwan yang cemerlang yang selalu bertanya kalau tidak tahu, selalu ingin mendalami segala sesuatu sampai ke akar-akarnya, dan selalu bingung menghadapi omong kosong. Beliau seorang pemimpin yang mampu membakar semangat ribuan orang muda di dalam dan diluar badan organisasi yang dipimpinnya. Beliau juga merupakan seorang pekerja keras, orang polos yang tidak tahan pada keruwetan yang dibuat-buat, suka menolong orang lain, tahu membayar hutang budi, taat pada agama, suami dan ayah penuh kasih sayang, dan nasionalis dalam arti cinta tanah air.

BJ Habibie merupakan seorang yang perfeksionis yang heran melihat orang yang tidak berusaha mencapai yang sesempurna mungkin dan dengan tabiat yang details selalu memperhatikan sampai yang kecil-kecil. Ia juga seorang manajer yang baik, yang tahu menentukan sasaran strategis maupun menentukan untung rugi tindakan-tindakan operasional yang mendetail. Gaya kepemimpinan seseorang terlihat dari kelanggengan-kelanggengan dalam sikap dan perbuatannya, apa yang membuatnya senang, apa yang menyebabkannya menarik nafas panjang tidak sabar, dan keteraturan-keteraturan lain seperti itu. Seseorang yang selalu berusaha memberi motivasi pada anak buahnya, yang jika perlu tampil kedepan menunjukkan jalan, dan yang pada saat-saat tepat memberikan peluang pada prakarsa anak buah dan hanya mengikuti saja perkembangan keadaan. Gaya kepemimpinan seseorang juga dibentuk oleh watak dan lingkungan  kita patut heran kalau BJ Habibie sepenuhnya mengikuti gaya kepemimpinan raja-raja melayu dalam melaksanakan pekerjaan, lebih masuk akal ia lebih menghayati dan menerapkan prinsip-prinsip yang berlaku di dalam industri modern.

Dalam organisasi pekerjaan, kepemimpinan menyangkut sikap dan perbuatan, sikap dan perbuatan di dalam bekerja dan terhadap manusia. Untuk mudahnya sikap dan perbuatan terhadap manusia dapat dibagi lagi ke dalam dua bagian, yaitu pertama sikap terhadap semua orang, dan kedua, sikap terhadap bawahan. Dalam melaksanakan pekerjaan, BJ Habibie berpegang pada prinsip, “Bersikaplah rasional bertindaklah konsisten, berlakulah adil.” Mengetahui BJ Habibie details dan perfeksionis, tidak heran bahwa di dalam bekerja beliau menganut prinsip bahwa, “Mutu keseluruhannya ditentukan oleh mutu setiap detail, dan bahwa karena itu beliau menghendaki ditekuninya segala sesuatu sampai ke detail-detailnya yang paling kecil dan dilakukannya upaya mencapai kesempurnaan yang setinggi mungkin. Kesempurnaan tidak datang dengan sendirinya, namun kesempurnaan harus diupayakan”. Kesempurnaan juga harus dinilai. Proses dan hasil pekerjaan harus selalu diawasi. Maka lahirlah prinsip; “Percaya itu baik tetapi mengecek lebih baik lagi.” Mengecek itu tidak ada hubungannya dengan sikap terhadap perorangan. Mengecek menyangkut tanggung jawab atas pekerjaan dan perbuatan semua anggota sistem kerja terhadap hasil kerja keseluruhan sistem. Maka saling mengecek merupakan hal yang wajar.

Bagi BJ Habibie, mengecek dan meminta pertanggung jawaban juga tidak ada hubungannya dengan status. BJ Habibie sendiri tidak berkeberatan dicek leh bawahan kalau maksudnya murni mengamankan keseluruhan sistem Disiplin ilmu, teknologi dan industri modern masih baru bagi kita dan masih perlu lebih dihayati dan diamalkan. Karena itu BJ Habibie sangat mementingkan pengawasan, termasuk pengawasan atasan langsung terhadap bawahannya. Tidak mengheranan bahwa ia menerapkan tingkat konsentrasi atau pemusatan pengambilan keputusan yang relative tinggi, terutama menyangkut pengendalian dan pengawasan mutu. Menurut BJ Habibie, keterampilan harus dicapai dengan dua cara; Pertama, para kader perlu melaksanakan prinsip bahwa: “ belajar dan menguasai teori itu sangat perlu, namun itu tidak cukup. Yang perlu dan cukup adalah menerapkan pengetahuan pada masalah-masalah konkret.” Kedua, ketrampilan hanya dapat diperoleh dengan melakukan spesialisasi: dengan semakin mendalami sesuatu, dengan semakin mendalam dengan mengkhususkan diri, tidak dengan melebar menangani banyak topik yang berbeda-beda. Hanya dengan spesialisme akan dapat ditumbuhkan kekuatan bersaing berdasarkan kemampuan. Semakin meningkat penguasaan teori para kader semakin tinggi ketrampilannya, dan semakin terandalkan unjuk-kerjanya, pasti mereka akan lebih terpercaya. Dan meningkatnya keterpercayaan itu akan mengembangkan tingkat dekonsentrasi yang lebih besar dan pola-pola pengawasan baru tanpa melepaskan prinsip pengawasan terus-menerus. Namun tingginya konsentrasi pengambilan keputusan dan ketatnya pengawasan BJ Habibie memiliki sifat yang khas. BJ Habibie adalah ilmuwan yang sejati. Beliau sendiri yang akan pertama-tama mengakui kalau beliau tidak mengetahui atau menguasai sesuatu. beliau sendiri yang akan pertama-tama mengakui keunggulan orang lain jika memang obyektif demikian.

Kesemuanya ini konsisten dengan apa yang dikatakan: otonom yang diberikan akan sebanding dengan kemampuan nyata. Itu yang namanya adil. Bagi seorang profesional seperti Habibie, keterpercayaan adalah modal utama. Orang yang mencari penghasilan dengan ktrampilam teknis tertentu, hanya nama baiknya yang dapat dijadikannya landasan untuk berkembang, dengan mantap dan mandiri; bukan umur, bukan uang, bukan nama orang tua, bukan dukungan kekuatan politik, bukan kepandaian berbicara, bukan gelar kesarjanaan. Memang ada kalanya orang dapat memasuki suatu profesi dengan dukungan politik, atau uang, atau orang tua dan sebagainya. Namun kesemuanya itu tidak menjamin ia akan dapat bertahan apa lagi maju secara mandiri. Kecuali jika terpaksa, orang memberikan pekerjaan kepada seseorang professional hanya sepanjang orang percaya dan kemampuannya melaksanakan apa yang disepakati atau dikatakan sebelumnya. Setiap orang berpikiran waras akan merasa dirinya lebih aman ditangani oleh orang atau badan yang memang terbukti atau mendapat reputasi ini sebagai ahli. Ini berlaku untuk semua professional pekerja gaji di pemerintah atau bisnis. Nama baik bukan kita sendiri yang memberikan. Nama baik diberikan oleh rekan-rekan sekerja, oleh rekan-rekan seprofesi nasional dan internasional. Disamping itu, setiap profesional harus menunjukkan sikap dan nilai-nilai sebagai seorang ilmuwan umumnya kebenaran, kejujuran, ketelitian, ketekunan, kepolosan, kesederhanaan, keterbukaan, tidak cepat percaya, percaya pada diri sendiri, tidak memihak, tidak fanatik dan lain sebagainya, dan sikap nilai-nilai profesi dalam bidang keahlian masing-masing. BJ Habibie, landasan pokok bagi hubungan kerjasama adalah saling percaya.

Sering beliau mengatakan pada mitranya, “kalau kita saling percaya maka perjanjian tertulis dua halaman saja cukup. Sebaliknya, kalu kita berdua tidak saling percaya, perjanjian tertulis setebal buku pun tidak akan menolong.” Dasar kepercayaan adalah kesatuan sikap dan nilai serta keserasian kepentingan. Kesatuan sikap dan nilai akan melahirkan kesatuan berpikir. Sikap dan nilai yang sama akan melahirkan peranggapan dan batasan-batasan yang sama. Kesatuan nilai dan keserasian dan keserasian kepentingan melahirkan tujuan akhir yang serupa, atau sekurang-kurangnya searah. Saling percaya membuat hidup tidak saja akan terasa jauh lebih aman, hidup akan terasa jauh lebih muda. Tidak perlu pasang kuda-kuda. Tidak perlu semuanya hitam diatas putih. Hak dan kewajiban kedua belah pihak tidak perlu dirinci panjang lebar. Kesemuanya sudah dipahami dengan sendirinya tanpa perlu disebut. Di pegang teguhnya kedua prinsip ini oleh BJ Habibie tidak kebetulan, itulah yang ia hayati, inilah cara sendiri maju di dunia internasional.

Kemudian gaya kepemimpinan BJ Habibie mengandung unsur-unsur kepemimpinan bisnis modern: di situlah beliau dibesarkan. Namun jelas terlihat juga unsur-unsur kepemimpinan terkenal Indonesia. Tidak salah lagi, dengan segala kekuasaannya dalam dunia bisnis internasional modern, beliau tetap putra bangsa dan negaranya. Perpaduan antara ke-Islamannya, nasionalismenya, kejawaannya, kesulawesiannya, ilmu dan teknologi serta internasionalnya, dan lugasan bisnisnya, menjadikan BJ Habibie sebagai bagian dari Indonesia modern. Banyak gagasan dan keputusan yang sangat fundamental lahir atas inisiatif BJ Habibie. Sadar atau tidak, apa yang ditinggalkan BJ Habibie dalam masa singkat pemerintahannya, telah membuka jalan bergulirnya reformasi dan pengaruh dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berdasarkan uraian diatas tipologi kepemimpinan BJ Habibie identik dengan tipologi kepemimpinan yang demokratis. Dalam tipologi kepemimpinan yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi sehingga bergerak sebagai suatu totalitas.

Adapun fakta-fakta unik lainnya yang dimiliki oleh BJ.habibie diantaranya yaitu :

  1. J Habibie adalah pemegang 46 hak paten dunia di bidang teknologi penerbangan, dan sampai saat belum ada yang bisa menyamainya.
  2. J Habibie adalah penemu krack Progression, yakni solusi untuk rambatan kerusakan konstruksi pada badan pesawat karena fatigue.
  3. Habibie adalah penemu Habibie Factor, penjelasan sederhananya adalah penurunan bobot pesawat hingga 25% dari bobot sebelumnya.
  4. Gelar Doctor Ingenieur Habibie didapat di Jerman pada 1965 dengan nilai sempurna (1,0), suma cum laude.
  5. Oleh Hamburger Flugzeugbau, Habibie dipercaya pecahkan problem akut kestabilan pesawat Fokker 28, dan hanya dengan waktu 6 bulan problem tersebut dapat terpecahkan.
  6. Dornier DO-31, rancangan Habibie ke-1, pesawat transportasi pertama yang dapat take-off/landing vertikal.
  7. Rancangan pesawat Habibie pada DO31 kemudian dibeli oleh NASA. Ada sentuhan Habibie di NASA.
  8. Pada 1974, Habibie menjabat sebagai Vice President MBB, industri pesawat terbesar Jerman, orang non Jerman pertama yang menduduki posisi itu.
  9. Pesawat kreasi anak-anak bangsa yang dipimpin Habibie. N250, pesawat penumpang baling-baling tercanggih di jamannya.
  10. N250 adalah pesawat (baling-baling) penumpang pertama dengan teknologi 3 axis dan kontrol digital fly-by-wire.
  11. Apabila tak ada krisis moneter, pesawat N250 produksi RI akan mendominasi dunia penerbangan kategori turboprop, bukan ATR (Prancis).
  12. Pada 1992, Habibie dianugerahi Award von Karman, setingkat Nobel di dunia penerbangan.
  13. Rancangan pesawat Habibie selain N250 dan DO31 adalah Fokker F28, C-130, HansaJet 320, Airbus A300, CN235, Helikopter BO105.
  14. Habibie pernah rencana buat satelit luar angkasa. RI luncurkan satelit pada 17 Agustus 1976, negara ke-3 yang punya satelit, setelah AS & Kanada.
  15. Peluncuran Satelit Palapa pada 1976, juga membanggakan bagi banyak negara Asia. Peluncuran itu bahkan disampaikan di sekolah-sekolah di Asia Tenggara.

 

Berikut merupakan sebagian karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :

  • VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
  • Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
  • Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
  • Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
  • CN – 235
  • N-250

Selain itu juga secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain :

  • Helikopter BO-105.
  • Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
  • Beberapa proyek rudal dan satelit.

Berikut adalah sebagian tanda jasa/kehormatan yang dimiliki oleh BJ Habibie :

  • 1976 – 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
  • 1978 – 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
  • Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
  • 1978 – 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
  • 1978 – 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
  • 1980 – 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
  • 1983 – 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
  • 1988 – 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
  • 1989 – 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
  • 1990 – 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
  • 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
  • 10 Maret – 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
  • 21 Mei 1998 – Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia

Mengetahui sifat-sifat dan prestasi yang dimiliki oleh Bacharuddin Jusuf Habibie, beliau memang seorang tokoh yang sangat inspiratif bagi bangsa ini, kita sebagai generasi penerus bangsa harusnya meneladani kepintaran dan sifat-sifat baik yang dimiliki oleh Bacharuddin Jusuf Habibie. Agar kelak kita juga bisa berhasil seperti beliau dan membanggakan tanah air tercinta.

 

Sumber: 

http://databio.net/profil-biografi-bacharuddin-jusuf-b-j-habibie-ilmuwan-indonesia-yang-mendunia/

http://www.kompasiana.com/inapurmini/lagi-keteladanan-dari-presiden-ri-ke-3-b-j-habibie_552c15d76ea834d0488b4598

http://tugasmakalahkuliah.blogspot.co.id/2015/03/gaya-kepemimpinan-presiden-bj-habibie.html

Meneladani sifat-sifat Ir. Soekarno

Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..

Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Teknik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.

Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.

Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada bulan Juli 1930, PNI (Partai Nasional lndonesia) pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Sosok yang satu ini memang tidak pernah membosankan untuk diulas dan diperbincangkan. Sosok yang sangat fenomenal di Tanah Air ini selalu terkenang di hati masyarakat Indonesia. Bisa dibilang Bung Karno adalah sosok manusia yang dilahirkan di bumi nusantara Indonesia dengan berbagai talenta. Mulai dari sosoknya yang karismatik, sosok yang romantik, sampai seorang tokoh yang revolusioner, semua dimilikinya. Tidak salah jika beberapa orang mengatakan Tuhan menciptakan Bung Karno sebagai manusia yang hampir sempurna.

Banyak yang bisa diteladani dari sosok Bung Karno, salah satunya yaitu beliau selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat. Contohnya saja pada saat proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Bung Karno dan tokoh kemerdekaan Indonesia lainnya mengadakan musyawarah untuk mencapai mufakat demi satu tujuan bersama, yaitu keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Kemudian Bung Karno juga selalu meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadinya. Selain itu Bung Karno memiliki semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang sangat besar, dimana hal itulah yang merupakan kekuatan batin dalam merebut kemerdekaan dan menegakkan kedaulatan rakyat Indonesia.

Jiwa berani dan rela berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara sangat melekat pada diri Bung Karno. Beliau juga terkenal sebagai orator yang ulung, dimana banyak pidatonya yang mampu membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk berjuang merebut kemerdekaan. Sifat pantang mundur dan tidak kenal menyerah dari Bung Karno wajib untuk diteladani. Perumusan dasar negara Indonesia merupakan hasil kerja keras yang melibatkan banyak tokoh diantaranya Soekarno. Beliau berjuang keras tanpa kenal menyerah dengan tulus ikhlas, tanpa pamrih dan penuh semangat untuk merumuskan dasar Negara Indonesia. Kemudian Bung Karno juga memiliki rasa tanggung jawab yang sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan pada saat sebelum pembacaan teks proklamasi, sebenarnya beliau sedang dalam keadaan yang kurang sehat, dan ditambah lagi saat itu beliau sedang berpuasa Ramadhan. Tetapi karena beliau merasa punya bertanggung jawab dalam hal proklamasi, akhirnya beliau tetap berkehendak untuk melanjutkan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Bung Karno juga banyak belajar dari tokoh-tokoh yang dikaguminya, contohnya dari Gajah Mada, Bung Karno banyak belajar ilmu politik, ekonomi, nasionalisme, dan kenegaraan. Ia juga belajar cara penyampaian ideologi dari metode dakwah Sunan Kalijaga. Masih banyak tokoh yang dikagumi beliau, seperti Ki Ronggowarsito, Jendral Sudirman, dan Dr.Sutomo.
Bung Karno juga memiliki semboyan yaitu “Merdeka atau Mati!”. Dengan semboyan tersebut, Bung Karno berjuang sampai titik darah penghabisan dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Begitu pula pasca kemerdekaan, Bung Karno menyerahkan hidup dan matinya demi kesejahteraan Nusantara. Rakyat menjadi orientasi utama dalam setiap kebijakannya, terutama kaum-kaum marjinal. Bahkan Bung Karno juga mengatakan “rakyat harus cukup makan, pakaian, hidup sejahtera, dan merasa dipangku ibu pertiwi”.

Bung Karno tidak hanya dihormati dan dikagumi di Indonesia saja, namun juga disegani oleh masyarakat dunia. Sebagai contohnya nama Bung Karno telah diabadikan di beberapa negara di dunia. Di Rusia, nama Bung Karno diabadikan sebagai nama masjid di St. Petersburg. Nama Bung Karno juga digunakan sebagai nama jalan di Ibu Kota Maroko. Kemudian di Pakistan, tercatat ada dua jalan yang menggunakan nama Soekarno, yaitu Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar dan Soekarno Bazar di Lahore. Adapun sebagai penghormatan untuk Bung Karno, pemerintah Kuba menerbitkan perangko dengan gambar Bung Karno dan Fidel Castro. Penerbitan perangko yang memiliki nilai historis dan patriotik pada 19 Juni 2008 lalu itu sekaligus untuk merayakan HUT ke-80 Fidel Castro. Bung Karno juga pernah menjadi cover majalah Time. Tak hanya sekali, majalah Time dua kali menampilkan Bung Karno di halaman depan, yaitu pada edisi bulan desember 1946 dan maret 1958. Dimana dalam terbitan pertamanya, majalah Time menyebut Bung Karno sebagai orator yang ulung karena mampu meyakinkan dan mempengaruhi para pendengarnya.

Di wilayah negara bagian barat dan timur tengah, Bung Karno lebih dikenal dengan nama panggilan Ahmed Soekarno. Penambahan nama Ahmed dimaksudkan untuk memperkuat nuansa keislaman sehingga dapat menarik perhatian masyarakat timur tengah. Nama Ahmed Soekarno dapat dijumpai di Mesir, dimana disana nama beliau digunakan sebagai nama salah satu jalan yang ada disana. Bung Karno tak hanya jago dalam hal politik, namun juga jago dalam hal memberikan gagasan dalam hal menciptakan bangunan-bangunan yang indah. Adapun bangunan-bangunan hasil gagasan dari Bung Karno yang masih dapat kita nikmati dan sangat indah diantaranya yaitu stadion utama gelora Bung Karno yang mana menjadi stadion kebanggaan bangsa Indonesia, Monumen Nasional (Monas) yang merupakan monumen perjuangan para pahlawan, Masjid Istiqlal yang mana merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara, Wisma Nusantara yang merupakan gedung perkantoran di kawasan bundaran HI, kemudian Hotel Indonesia yang notabenya merupakan hotel berbintang pertama di Indonesia, serta Patung Dirgantara yang merupakan patung selamat datang Jakarta.

Adapun hal-hal yang dapat dijadikan pelajaran dan diterapkan dikehidupan sehari-hari dari Bung Karno yaitu :

  • Apabila jadi seorang pemimpin, jadilah pemimpin yang terbuka, tidak hanya untuk golongannya saja namun juga untuk semua kalangan yang dipimpin. Seperti yang dilakukan oleh Bung Karno ketika beliau ingin Istana Negara tidak hanya digunakan untuk para mandataris rakyat saja, namun juga terbuka untuk setiap orang yang ingin masuk dan belajar di Istana Negara. Hal tersebut sangat berbeda jika dibandingkan dengan kondisi sekarang yang mana penjagaan Istana Negara sangat ketat, sehingga cenderung hanya orang-orang istana saja yang bisa masuk ke Istana Negara.
  • Apabila ingin memimpin orang lain, maka belajarlah untuk memimpin diri sendiri terlebih dahulu sehingga orang lain yang akan dipimpin nantinya akan merasa nyaman dan segan. Hal tersebut ditunjukkan Bung Karno yang tidak ingin untuk mengambil uang rakyat, dan hal ini berakibat pada masyarakat yang dipimpinnya pun tidak sampai hati untuk melakukan hal tersebut.
  • Apabila menjadi pemimpin, maka belajarlah untuk berbicara yang tegas, jelas, dan dapat dimengerti oleh semua kalangan.
  • Pemimpin harus bisa menahan keinginan pribadi dan harus bisa member prioritas lebih kepada masyarakat, dimana hakikat pemimpin adalah orang yang dipilih oleh rakyat, sehingga harus memerdulikan rakyat yang dipimpinnya.
  • Pemimpin yang tegas dan berani, adalah pemimpin yang dapat selalu mempertahankan integritasnya, sekalipun ‘penjara’ rintangannya.
  • Pemimpin harus gigih dalam memerjuangkan kebenaran walaupun risikonya sangat besar.
  • Janganlah terlena dengan jabatan yang diperoleh sekarang, meskipun telah menorehkan prestasi yang membanggakan.
  • Jadilah seorang pemimpin yang bisa terjun langsung ke lapangan, karena dengan akan tampak bukan hanya sekadar janji-janji yang terlontar, namun ada usaha untuk menjadikan hal itu menjadi nyata.

Berikut adalah kata-kata mutiara yang dilontarkan oleh Bung Karno yang bisa mempengaruhi dan meningkatkan semangat rakyatnya, diantaranya yaitu :

  • “Tuhan menciptakan bangsa untuk maju melawan kebohongan elit atas, hanya bangsanya sendiri yang mampu merubah nasib negerinya sendiri.”
  • “Aku tinggalkan Kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya.”
  • “Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.”
  • “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” [Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi, 1964]
  • “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” [Ir. Soekarno, Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961]
  • “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup dimasa pancaroba. Jadi tetaplah bersemangat elang rajawali.”
  • “Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”
  • “Laki-laki dan perempuan adalah seperti dua sayap dari seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”
  • “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
  • “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”
  • “Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas.., di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.., satu ke dunia sama ratap sama tangis!”
  • “Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia.. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin.”
  • “Apakah kelemahan kita adalah kurang percaya diri sebaga bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah rakyat gotong royong.”
  • “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”
  • “Bangunlah suatu dunia dimana semuanya bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan.”
  • “Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak.” [Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi]
  • “Aku lebih suka lukisan samudra yang gelombangnya menggebu-gebu daripada lukisan sawah yang adem ayem tentram.”
  • “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” [Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi]
  • “Apabila dalam di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”
  • “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang.”
  • “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. [Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi 1956]
  • “Apakah kita mau Indonesia merdeka, yang kaum Kapitalnya merajalela ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang dan pangan?” [Ir. Soekarno Pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945]
  • “Gemah ripah loh jinawi, tata tentram kerta raharja, para kawula iyeg rumagang ing gawe, tebih saking laku cengengilan adoh saking juti. Wong kang lumaku dagang, rinten dalu tan wonten pedote, labet saking tan wonten sansayangi margi. Subur kang sarwa tinandur, murah kang sarwa tinuku. Bebek ayam raja kaya enjang medal ing panggenan, sore bali ing kandange dewe-dewe. Ucapan-dalang dari bapaknya-embahnya-buyutnya-canggahnya, warengnya-udeg-udegnya gantung siwurnya. Bekerja bersatu padu, jauh daripada hasut, dengki, orang berdagang siang malam tiada hentinya, tidak ada halangan di jalan. Inipun menggambarkan cita-cita sosialisme.” [Bung Karno, Pidato Hari Ibu 22 Desember 1960]
  • “Walaupun jembatan emas di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.. satu ke dunia sama ratap sama tangis..”

Soekarno merupakan tokoh bangsa memiliki semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang merupakan kekuatan   batin dalam merebut kemerdekaan dan menegakkan kedaulatan rakyat. Soekarno terkenal sebagai orator yang ulung. Pidato-pidato mampu membangkitkan semangat rakyat untuk berjuang merebut kemerdekaan. Beliau berjuang keras tanpa kenal menyerah dengan tulus ikhlas, tanpa pamrih dan penuh semangat untuk memerdekakan Indonesia.

Sudah sewajarnya kita sebagai generasi penerus bangsa harus meneladani sifat dan perilaku dari Bung Karno guna membawa Indonesia bersaing di kancah dunia. Seperti yang pernah dikatakan Bung Karno dalam salah satu pidatonya yang berbunyi “Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Saat ini Indonesia sangat membutuhkan pemimpin seperti Bung Karno yang tegas, disiplin, berani, dan menghargai rakyatnya.

 

Sumber:

https://penasoekarno.wordpress.com/about/

http://www.portalsejarah.com/sejarah-singkat-kisah-hidup-ir-soekarno-bapak-proklamator-ri.html

http://blog-catatansaya.blogspot.co.id/2013/05/nilai-nilai-keteladanan-dari-ir-soekarno.html

https://siswady.wordpress.com/berita/indonesia/bung-karno/

http://ediaayediaay.blogspot.co.id/2011/11/meneladani-kepemimpinan-bung-karno.html

Resume Kuliah Umum Keprotokolan

RESUME KULIAH UMUM

  1. LAYANAN PROTOKOL

Protokol merupakan aturan,tata cara, urutan prosedur atau sistem yang membawahi acara-acara. Menurut UU. No 9/2010 ada tiga urusan dalam keprotokolan yaitu:

  1. Tata upacara
  2. Tata kehormatan
  3. Tata tempat

Adapun tugas-tugas protokol yaitu:

  1. Tata ruang meliputi pengaturan ruang, lambang negara, bendera, dan foto presiden, serta pengaturan meja, kursi, dan podium
  2. Tata tempat meliputi urutan tempat duduk, priotitas untuk VIP (jabatan) VIC (derajat sosial) dengan syarat VIP harus duduk ditengah.
  3. Tata upacara meliputi jenis kegiatan, bahasa pengantar, materi aktivitas,susunan acara,tata busana (dresscode), dan tata surat menyurat.
  4. Catatan komunitas meliputi intonasi bicara, menghindari makian dan umpatan, dan gestur tubuh.
  5. Catatan penyusunan acara dibagi menjadi dua yaitu sambutan dan coffe break. Sambutan meliputi mempertimbangkan jumlah pemberi sambutan, alokasi waktu sambutan, dan urutan pemberi sambutan yaitu dari jabatan yang terendah sampai jabatann yang tertinggi.
  6. Catatan MC yaitu memiliki ketertampilan bahasa, bisa membuat suasana menyenangkan, suara bagus, artikulasi yang bagus, serta intonasi yang sesuai.
  1. PROTOKOL PERJAMUAN

Protokol perjamuan merupakan pedoman atau tata cara yang lazim digunakan dalam perjamuan. Persiapan yang perlu diperhatikan untuk suatu perjamuan yaitu konsep penyajian makanan, menyesuaikan menu dan tema, menyajikan menu utama yang umum, menyeimbangkan menu makanan, menghindari menu makanan yang ribet, dan menstok makanan secukupnya.

Menu merupakan rangkaian jenis makanan dan minuman yang tersedia dan siap dihidangkan. Terdapat tiga struktur menu yaitu makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup. Terdapat dua bentuk dan susunan menu yaitu bentuk klasik dan bentuk modern. Dalam penyusunan menu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu:

  1. Dana àmenu harus disesuaikan dengan dana yang disediakan
  2. Tema à menu juga harus sesuai dengan tema, contohnya tema bajak laut menunya harus berupa seafood dan semacamnya
  3. Jumlah porsià porsi harus disesuaikan harus cukup tidak kurang
  4. Waktu acara à jika acaranya lama menu makanannya harus makanan yang mengenyangkan. Penyajian menu berdasarkan durasi waktu:
  5. Kurang dari 2 jam à disediakan air minum
  6. Diatas 2 jam à disediakan air minum dan snack
  7. Diatas 4 jam à disediakan air minum, snack, dan makan siang

 

  1. SURAT MENYURAT

 

Fungsi dari surat yaitu sebagai pengganti pertemuan langsung, duta organisasi, pedoman kerja, bukti tertulis yang selanjutnya dapat berfungsi historis, yuridis, dan administratif, dan juga sebagai pembentuk citra, untuk itu surat harus dibuat sebaik-baiknya. Adapaun syarat pembuatan surat dinas yang baik yaitu:

  1. Penampilan baik, bersih, rapi, dan format menarik
  2. Isi surat dibuat secara singkat, jelas, dan eksplisit
  3. Bahasa yang digunakan dalam surat harus bahasa resmi, baku, dan santun
  4. Menghindari kesalahan seperti sapaan, nama, alamat, dan kesalahan dalam isi surat.

Bagian-bagian atau komponen-komponen yang harus ada di dalam surat dinas:

  1. Kepala
  2. Nomor
  3. Sifat (opsional)
  4. Lampiran (jika terdapat lampiran)
  5. Hal
  6. Tanggal
  7. Alamat tujuan
  8. Salam pembuka
  9. Paragraf pembuka
  10. Paragraf isi
  11. Paragraf penutup
  12. Salam penutup
  13. Nama jabatan
  14. Tanda tangan
  15. Nama jelas
  16. Tembusan
  1. NETTIQUETTE

Nettiguette adalah aturan tentang cara yang tepat dan sopan dalam berkomunikasi dengan orang ketika menggunakan internet. Adapun panduan dalam bermedia yang baik yaitu mengindari umpatan, menunjukkan empati, membagiakan informasi yang akurat (no hoax), dan menghindari penggunaan info pribadi.Aturan inti dan sangat penting dalam menggunakan media sosial yaitu:

  1. Meninjau ulang pesan sebelum diposting
  2. Menghindari capslock karena terkesan marah
  3. Menahan diri untuk menghina orang lain
  4. Tepat waktu dalam memberikan informasi, jangan memberikan informasi melebihi tanggal berlaku informasi tersebut.

Adapun ketentuan surat elektronik:

  1. Dikirim pada jam normal
  2. Menghindari membagi alamat surel tanpa ijin pemiliki
  3. Membuat subjek yang jelas
  4. Pikirkan sebelum mengirim dan membalas

Aturan diskusi dalam grup:

  1. Berdebat dengan santun
  2. Bertukar opini dengan baik

Artikel tentang diri saya

Nama saya adalah Ressania saya lahir pada tanggal 21 juli 1996 di tanah melayu yaitu di kepulauan riau. Saya merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Kakak saya dilahirkan pada tanggal 2 juli 1990, jarak umur antara saya dan kakak saya terbilang cukup jauh namun kami sangat dekat walaupun memiliki umur yang jauh berbeda, saat saya kelas 1 SD kakak saya telah menginjak bangku SMP. Saya dibesarkan di tengah keluarga sederhana, bapak saya bekerja sebagai guru dan ibu saya hanya seorang ibu rumah tangga. Karena bapak saya adalah seorang guru, dari kecil saya dan kakak telah diajarkan nilai-nilai kedisiplinan, jika melakukan kesalahan harus siap untuk dihukum. Berbeda dengan bapak saya, ibu saya adalah orang yang lebih lembut, jika saya dan kakak saya dimarahi ibu saya cenderung akan membela kami, tapi bukan berarti ibu saya membela kesalahan saya dan kakak saya namun hanya naluri seorang ibu yang lebih lembut.

Keluarga saya bisa dibilang keluarga yang sangat rukun. Ibu saya merupakan anak pertama dari berdua saudara, dan adiknya tinggal didekat rumah saya, jadi kami cenderung memiliki hubungan bersaudara yang sangat dekat, hampir setiap hari pasti memiliki agenda makan bersama, jalan bersama, atau hanya berkumpul biasa. Ayah saya memiliki saudara yang lebih banyak, ayah saya merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara namun keluarganya tinggal di daerah yang berbeda-beda. Kedua orangtua saya sangat harmonis, jarang sekali saya melihat mereka bertengkar. Karena itu saya dan kakak saya tumbuh dengan baik. Kakak saya merupakan seorang perawat, dan saat ini dia telah berkeluarga dan memiliki satu anak. Keluarga saya termasuk keluarga yang jarang memilki masalah, ibu dan ayah saya menjalin hubungan yang sangat baik dengan oranglain.

Saya sekolah di SD, SMP, dan SMP di tanah kelahiran saya. Masa yang paling saya rindukan adalah masa-masa di SD, masa dimana belum ada permasalahan yang harus saya pikirkan, semua berjalan dengan sangat baik, saya terbilang anak yang cukup aktif dan berprestasi, namun saya agak sulit untuk beradaptasi dengan orang-orang baru atau lingkungan baru. Saya cendurung menyukai hal-hal yang telah biasa saya temui seperti teman lama, lingkungan lama, dan sebagainya. Saat saya pertama kali masuk kuliah, permasalahan yang pertama kali saya hadapai adalah kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan teman-teman baru. Di semester pertama saya hanya sering berada di kos. Dikampus saya tidak memiliki teman dekat, hanya memiliki teman yang hanya kenal. Namun seiring dengan waktu berjalan saya bisa menyesuaikan diri, saat ini saya memiliki banyak teman dan sudah terbiasa dengan lingkungan kos maupun kampus. Di Yogyakarta saya tinggal di pogung lor, kos saya berada di perumahan grand pastika pogung residence, perumahan ini dijaga oleh satpam, membuat lingkungan kost saya sangat aman. Saya telah mengekos disini sejak dari awal saya masuk kuliah. Saya sangat jarang bersosialisasi dengan warga sekitar bahkan dengan teman satu kost. Anak kostsan saya cenderung tertutup, kami sangat jarang bergaul bersama atau sekedar ngobrol bersama. Mereka cenderung memiliki teman dari fakultas masing-masing. Dulu saya merasa sangat risih dengan keadaan ini, karna biasanya saya dirumah selalu berkumpul makan bersama, nonton tv bersama, sekarang saya hanya tinggal sendiri dan makan sendiri, namun saat ini saya sudah terbiasa menyendiri dan cenderung tidak merasa kesepian lagi karna dilalaikan oleh tugas yang banyak.

Saya bekuliah di fakultas Geografi dengan prodi pembangunan wilayah. Karena sangat sulit untuk beradaptasi dan bergaul dengan orang baru, awalnya saya merasa sangat kesulitan saat berada dikampus. Tidak ada teman untuk bertanya tekait tugas dan semacamnya. Saya mulai bisa bersosialisasi dan memiliki teman dekat adalah pada saat ospek jurusan. Ospek jurusan menuntut mahasiswa untuk bisa bekerja sama dalam mengerjakan tugas di suatu kelompok, alhasil anggota kelompok menjadi sangat sering bertemu, mulai dari situ saya menyukai teman-teman saya dan dapat beradaptasi. Saat ini saya telah memiliki banyak teman. Lingkungan kampus menjadi sangat nyaman karenanya. Mahasiswa dan mahasiswi di fakultas geografi sangat ramah dan humble, dan dikampus ini tidak ada pembedaan anak kelas menengah ataupun anak kelas atas, semua terlihat sama baik dari segi penampilan maupun yang lainnya.

RA. Kartini

Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat  dilahirkan pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Ayahnya yang bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat merupakan seorang bupati Jepara. Kartini adalah keturunan ningrat. Hal ini bisa dilihat dari silsilah keluarganya. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari NyaiHaji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. Garis keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditilik kembali ke istana Kerajaan Majapahit. Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati Surabaya pada abad ke-18, nenek moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di Pangreh Praja. Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

 

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun dan dikenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit. Beliau bersekolah hanya sampai sekolah dasar. Ia berkeinginan untuk melanjutkan sekolahnya, tapi tidak diizinkan oleh orangtuanya. Sebagai seorang gadis, Kartini harus menjalani masa pingitan hingga sampai waktunya untuk menikah. Ini merupakan suatu adat yang harus dijalankan pada waktu itu. Kartini hanya dapat memendam keinginannnya untuk bersekolah tinggi.

 

Untunglah beliau gemar membaca dari buku – buku, koran, sampai majalah Eropa. Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa .Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judulMax Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder(Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda. Pikirannya menjadi terbuka lebar, apalagi setelah membandingkan keadaan wanita di Eropa dengan wanita Indonesia. Sejak itu, timbullah keinginan beliau untuk memajukan perempuan pribumi yang pada saat itu berada pada status sosial yang rendah. Ia ingin memajukan wanita Indonesia melalui pendidikan. Untuk itu, beliau mendirikan sekolah bagi gadis – gadis di Jepara, karena pada saat itu ia berdomisili di Jepara. Muridnya hanya berjumlah 9 orang yang terdiri dari kerabat atau famili.

 

Di samping itu, ia banyak pula menulis surat untuk teman-temannya orang Belanda.  Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dalam surat itulah ia melampiaskan cita-citanya untuk menuntut persamaan hak dan kewajiban antara pria dan wanita. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan akhirnya dimuat diDe Hollandsche Lelie, sebuah majalah terbitan Belanda yang selalu ia baca. Dari surat-suratnya, tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soalemansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.

 

Beliau sempat mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Belanda karena tulisan-tulisan hebatnya, namun ayahnya pada saat itu memutuskan agar Kartini harus menikah dengan R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat, Bupati Rembang kala ituyang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Sejak itu, Kartini harus hijrah dari Jepara ke Rembang mengikuti suaminya.  Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

 

Kartini memiliki seorang anak lelaki bernama Soesalit Djojoadhiningrat, yang dilahirkan pada tanggal 13 September 1904. Selang beberapa hari pasca melahirkan, Kartini tutup usia pada tanggal 17 September 1904. Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Beliau dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

 

Untuk menghormati kegigihan beliau, didirikanlahSekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada tahun1912, kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.Setelah Kartini wafat, Mr.J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.

 

Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru. Armijn membagi buku menjadi lima bab pembahasan untuk menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Surat-surat Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Jawa dan Sunda.

 

Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.

 

Kartini merupakan tokoh wanita yang memperjuangkan hak-hak wanita dengan surat menyurat yang dilakukannya, yang dikumpulkan dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Ide dan pemikiran Kartini tersebut bagi sebagian orang menjadi inspirasi untuk mengangkat derajat wanita bagi bangsa Indonesia. Perjuangan Kartini dalam melihat dirinya, sesama kaum wanita dan dunia yang lebih luas menjadi inspirasi yang tidak akan pernah mati. Inspirasi ini bahkan terus tumbuh dan mewangi hingga kini. Menghiasi kehidupan setiap wanita Indonesia. Inspirasi dari pemikiran dan kisah Kartini adalah bentuk-bentuk perjuangan yang mesti diteladani wanita dan dihormati setiap pria. Sebab kita tahu, banyak kisah dibalik gagah dan hebatnya seorang pria, karena terlahir dan dibesarkan seorang wanita. Bila ada sebutan, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan pahlawannya. Maka tak berlebihan, bangsa hebat dan tangguh adalah bangsa yang memiliki wanita-wanita yang hebat dan tangguh pula.

Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan jodoh atau suami sendiri, dan lain sebagainya.

Kartini yang merasa tidak bebas menentukan pilihan bahkan merasa tidak mempunyai pilihan sama sekali karena dilahirkan sebagai seorang wanita, juga selalu diperlakukan beda dengan saudara maupun teman-temannya yang pria, serta perasaan iri dengan kebebasan wanita-wanita Belanda, akhirnya menumbuhkan keinginan dan tekad di hatinya untuk mengubah kebiasan kurang baik itu.  

            Sejak saat itu, dia pun berkeinginan dan bertekad untuk memajukan wanita bangsanya, Indonesia. Dan langkah untuk memajukan itu menurutnya bisa dicapai melalui pendidikan. Untuk merealisasikan cita-citanya itu, dia mengawalinya dengan mendirikan sekolah untuk anak gadis di daerah kelahirannya, Jepara. Di sekolah tersebut diajarkan pelajaran menjahit, menyulam, memasak, dan sebagainya. Semuanya itu diberikannya tanpa memungut bayaran alias cuma-cuma.

Berbagai rintangan tidak menyurutkan semangatnya, bahkan pernikahan sekalipun. Setelah menikah, dia masih mendirikan sekolah di Rembang di samping sekolah di Jepara yang sudah didirikannya sebelum menikah. Apa yang dilakukannya dengan sekolah itu kemudian diikuti oleh wanita-wanita lainnya dengan mendirikan ‘Sekolah Kartini’ di tempat masing-masing seperti di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, dan Cirebon.

Kartini tidak pernah mengajarkan emansipasi wanita yang didefinisikan sebagai wanita harus keluar berkarier menjadi pesaing para pria di berbagai lapangan kehidupan, untuk kemudian membiarkan anak-anak dan rumah-tangganya terbengkelai. “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan bagi anak-anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama.” (Surat kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902).

Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja melainkan adalah tokoh nasional. Artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah dalam skop nasional.

Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Dibalik pengorbanan yang tulus, banyak sekali keteladanan yang harus kita jaga sebagai sebuah spirit nasional. Lalu bagaimanakah kita menjaganya? Insan bangsa inilah yang mampu menjawabnya, namun dapat ditarik benang merah bahwa kita tidak boleh mengecewakan R. A. Kartini dalam perjuangan bangsa.

 

Nilai-Nilai Moril dari Kisah Perjuangan R. A. Kartini

            Bukan seremonial dan peringatan saja yang menunjukkan kepedulian bangsa ini akan perjuangan R. A. Kartini. Namun kita harus mampu mewujudkan kepedulian itu dengan bentuk yang lebih nyata. Salah satunya kita harus dapat mengambil nilai-nilai yang terkandung dalam kisah heroik perjuangannya serta mampu merealisasikannya. Lalu apa sajakah nilai-nilai yang dapat dipetik.

Pertama, semangat perjuangan dan ketulusan pengorbanan yang telah ditunjukkan, patut menjadi tauladan bagi kita semua. Semangat perjuangan akan terus menjadi spirit bangsa apabila pemudanya turut berperan dalam hal ini. Berakhirnya perjuangan R. A. Kartini berada ditangan pemuda saat ini, karena ialah pemegang masa depan suatu bangsa dan ialah penerus perjuangan ini kelak.

Kedua, bukan hanya semangat dan kegigihan saja yang patut kita contoh, namun ide-ide cemerlang serta taktik cerdasnya dapat kita teladani pula. Kita dapat melihat bahwa Ibu Kartini merupakan orang kritis dan cerdas. Selain itu, ia memiliki pandangan think globally, act locally. Dimana kartini mampu memikirkan permasalahn global di negaranya dan dunia, namun bertindak mulai dari hal yang kecil. Pandangan ini bisa kita contoh dalam setiap langkah kehidupan kita, sebagai langkah awal memulai perubahan besar.

Ketiga, Kartini telah menunjukkan kepada kita semua, ia berjuang dengan segala daya dan kemampuan yang dimiliki untuk melawan penindasan terhadap kaum perempuan. Ia memberikan segala apa yang dapat disumbangkan bagi perjuangan emansipasi perempuan. Sudah saatnya permpuan bangkit dan tidak berpangku tangan sesuai yang dicita-citakan R. A. Kartini. Kerap kali, emansipasi wanita yang dicita-citakan R. A. Kartini diselewangkan menjadi sebuah persamaan gender bagi kaum perempuan dan laki-laki dalam segala aspek, padahal emansipasi yang dicita-citakannya demi meraih sebuah keadilan bagi kaumnya, sebagaimana pernah dinyatakannya dalam surat yang ditujukan kepada Prof. Anton tertanggal 4 Oktober 1902.

Agent of Change, begitu yang dikatakan Rahman Hanifan dalam bukunya Change Now terhadap seorang pemuda. Begitu pentingnya posisi pemuda dalam menopang kehidupan bangsa di masa depan, sehingga dalam GBHN 1993 pemerintah menyatakan, bahwa generasi muda adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional. Tentunya ialah yang akan berperan membawa negeri ini kearah yang lebih baik dihari esok. Perjuangan pahlawan terutama R. A. Kartini dalam konteks ini akan dipertaruhkan ketika berada diujung tombak sang  pemuda.

Namun akan disayangkan apabila perjuangan yang diemban pemuda saat ini berbeda dengan yang dicita-citakan pendahulu kita, maka sudah saatnya kita meneruskan perjuangan terbaik yang telah diberikan pendahulu kita. Salah satunya apa yang dicita-citakan R. A. Kartinidalam memperjuangkan emansipasi wanita sudah sepatutnnya kita perjuangkan sesuai hakekatnya.

Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan. Itu semua adalah sisa-sisa dari kebiasaan lama yang oleh sebagian orang baik oleh pria yang tidak rela melepaskan sifat otoriternya maupun oleh sebagian wanita itu sendiri yang belum berani melawan kebiasaan lama. Namun kesadaran telah lama ditanamkan kartini, sekarang adalah masa pembinaan.

 

Kisah perjuangan dan kepeloporan Kartini mengandung banyak hikmah yang dapat kita petik. Tidak hanya bagi kaum perempuan, namun juga kaum pria. Karena pada hakekatnya perjuangan membebaskan diri dari ketidakadilan dan penindasan membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk kaum pria yang notabene lebih sering menyuburkan budaya patriarki.

Apa yang telah dilakukan Kartini semasa hidupnya patut menjadi teladan bagi kita semua, baik kaum perempuan maupun pria. Karena pada dasarnya perjuangan mewujudkan kesetaraan gender berkeadilan merupakan tanggungjawab bersama. Spirit yang digelorakan Kartini patut terus dilanjutkan, tanpa harus meninggalkan kodrat alam masing-masing dan peran utama sebagai pendidik dalam keluarga.

 
Sumber :

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Mardanas Safwan. Sutrisnom Kutojo. R. A. Kartini, Riwayat dan Perjuangannya. Jakarta : Mutiara Sumber Widya.

  1. A. Kartini. 1963.Habis Gelap Terbitlah Terang. Jakarta : Balai Pustaka.

Rahman Hanifan. 2006.Change Now-Jurus Duahsyat Muslim Huebat. Yogyakarta : Pro U Media.

Undang-undang dasar Republlik Indonesia tahun 1945

http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/k/kartini-ra/index.shtml. Diunduh pada hari Selasa tanggal 30 Maret 2010 pukul 07:01

http://www.kompasiana.com/suryono.briando/perjuangan-kartini-menjadi-inspirasi-yg-tidak-akan-pernah-mati_550ff5a2813311c42cbc68a4

Keteladanan Ir.Soekarno

Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..

Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Teknik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.

Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.

Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada bulan Juli 1930, PNI (Partai Nasional lndonesia) pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Sosok yang satu ini memang tidak pernah membosankan untuk diulas dan diperbincangkan. Sosok yang sangat fenomenal di Tanah Air ini selalu terkenang di hati masyarakat Indonesia. Bisa dibilang Bung Karno adalah sosok manusia yang dilahirkan di bumi nusantara Indonesia dengan berbagai talenta. Mulai dari sosoknya yang karismatik, sosok yang romantik, sampai seorang tokoh yang revolusioner, semua dimilikinya. Tidak salah jika beberapa orang mengatakan Tuhan menciptakan Bung Karno sebagai manusia yang hampir sempurna.

Banyak yang bisa diteladani dari sosok Bung Karno, salah satunya yaitu beliau selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat. Contohnya saja pada saat proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Bung Karno dan tokoh kemerdekaan Indonesia lainnya mengadakan musyawarah untuk mencapai mufakat demi satu tujuan bersama, yaitu keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Kemudian Bung Karno juga selalu meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadinya. Selain itu Bung Karno memiliki semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang sangat besar, dimana hal itulah yang merupakan kekuatan batin dalam merebut kemerdekaan dan menegakkan kedaulatan rakyat Indonesia.

Jiwa berani dan rela berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara sangat melekat pada diri Bung Karno. Beliau juga terkenal sebagai orator yang ulung, dimana banyak pidatonya yang mampu membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk berjuang merebut kemerdekaan. Sifat pantang mundur dan tidak kenal menyerah dari Bung Karno wajib untuk diteladani. Perumusan dasar negara Indonesia merupakan hasil kerja keras yang melibatkan banyak tokoh diantaranya Soekarno. Beliau berjuang keras tanpa kenal menyerah dengan tulus ikhlas, tanpa pamrih dan penuh semangat untuk merumuskan dasar Negara Indonesia. Kemudian Bung Karno juga memiliki rasa tanggung jawab yang sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan pada saat sebelum pembacaan teks proklamasi, sebenarnya beliau sedang dalam keadaan yang kurang sehat, dan ditambah lagi saat itu beliau sedang berpuasa Ramadhan. Tetapi karena beliau merasa punya bertanggung jawab dalam hal proklamasi, akhirnya beliau tetap berkehendak untuk melanjutkan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Bung Karno juga banyak belajar dari tokoh-tokoh yang dikaguminya, contohnya dari Gajah Mada, Bung Karno banyak belajar ilmu politik, ekonomi, nasionalisme, dan kenegaraan. Ia juga belajar cara penyampaian ideologi dari metode dakwah Sunan Kalijaga. Masih banyak tokoh yang dikagumi beliau, seperti Ki Ronggowarsito, Jendral Sudirman, dan Dr.Sutomo.
Bung Karno juga memiliki semboyan yaitu “Merdeka atau Mati!”. Dengan semboyan tersebut, Bung Karno berjuang sampai titik darah penghabisan dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Begitu pula pasca kemerdekaan, Bung Karno menyerahkan hidup dan matinya demi kesejahteraan Nusantara. Rakyat menjadi orientasi utama dalam setiap kebijakannya, terutama kaum-kaum marjinal. Bahkan Bung Karno juga mengatakan “rakyat harus cukup makan, pakaian, hidup sejahtera, dan merasa dipangku ibu pertiwi”.

Bung Karno tidak hanya dihormati dan dikagumi di Indonesia saja, namun juga disegani oleh masyarakat dunia. Sebagai contohnya nama Bung Karno telah diabadikan di beberapa negara di dunia. Di Rusia, nama Bung Karno diabadikan sebagai nama masjid di St. Petersburg. Nama Bung Karno juga digunakan sebagai nama jalan di Ibu Kota Maroko. Kemudian di Pakistan, tercatat ada dua jalan yang menggunakan nama Soekarno, yaitu Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar dan Soekarno Bazar di Lahore. Adapun sebagai penghormatan untuk Bung Karno, pemerintah Kuba menerbitkan perangko dengan gambar Bung Karno dan Fidel Castro. Penerbitan perangko yang memiliki nilai historis dan patriotik pada 19 Juni 2008 lalu itu sekaligus untuk merayakan HUT ke-80 Fidel Castro. Bung Karno juga pernah menjadi cover majalah Time. Tak hanya sekali, majalah Time dua kali menampilkan Bung Karno di halaman depan, yaitu pada edisi bulan desember 1946 dan maret 1958. Dimana dalam terbitan pertamanya, majalah Time menyebut Bung Karno sebagai orator yang ulung karena mampu meyakinkan dan mempengaruhi para pendengarnya.

Di wilayah negara bagian barat dan timur tengah, Bung Karno lebih dikenal dengan nama panggilan Ahmed Soekarno. Penambahan nama Ahmed dimaksudkan untuk memperkuat nuansa keislaman sehingga dapat menarik perhatian masyarakat timur tengah. Nama Ahmed Soekarno dapat dijumpai di Mesir, dimana disana nama beliau digunakan sebagai nama salah satu jalan yang ada disana. Bung Karno tak hanya jago dalam hal politik, namun juga jago dalam hal memberikan gagasan dalam hal menciptakan bangunan-bangunan yang indah. Adapun bangunan-bangunan hasil gagasan dari Bung Karno yang masih dapat kita nikmati dan sangat indah diantaranya yaitu stadion utama gelora Bung Karno yang mana menjadi stadion kebanggaan bangsa Indonesia, Monumen Nasional (Monas) yang merupakan monumen perjuangan para pahlawan, Masjid Istiqlal yang mana merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara, Wisma Nusantara yang merupakan gedung perkantoran di kawasan bundaran HI, kemudian Hotel Indonesia yang notabenya merupakan hotel berbintang pertama di Indonesia, serta Patung Dirgantara yang merupakan patung selamat datang Jakarta.

Adapun hal-hal yang dapat dijadikan pelajaran dan diterapkan dikehidupan sehari-hari dari Bung Karno yaitu :

  • Apabila jadi seorang pemimpin, jadilah pemimpin yang terbuka, tidak hanya untuk golongannya saja namun juga untuk semua kalangan yang dipimpin. Seperti yang dilakukan oleh Bung Karno ketika beliau ingin Istana Negara tidak hanya digunakan untuk para mandataris rakyat saja, namun juga terbuka untuk setiap orang yang ingin masuk dan belajar di Istana Negara. Hal tersebut sangat berbeda jika dibandingkan dengan kondisi sekarang yang mana penjagaan Istana Negara sangat ketat, sehingga cenderung hanya orang-orang istana saja yang bisa masuk ke Istana Negara.
  • Apabila ingin memimpin orang lain, maka belajarlah untuk memimpin diri sendiri terlebih dahulu sehingga orang lain yang akan dipimpin nantinya akan merasa nyaman dan segan. Hal tersebut ditunjukkan Bung Karno yang tidak ingin untuk mengambil uang rakyat, dan hal ini berakibat pada masyarakat yang dipimpinnya pun tidak sampai hati untuk melakukan hal tersebut.
  • Apabila menjadi pemimpin, maka belajarlah untuk berbicara yang tegas, jelas, dan dapat dimengerti oleh semua kalangan.
  • Pemimpin harus bisa menahan keinginan pribadi dan harus bisa member prioritas lebih kepada masyarakat, dimana hakikat pemimpin adalah orang yang dipilih oleh rakyat, sehingga harus memerdulikan rakyat yang dipimpinnya.
  • Pemimpin yang tegas dan berani, adalah pemimpin yang dapat selalu mempertahankan integritasnya, sekalipun ‘penjara’ rintangannya.
  • Pemimpin harus gigih dalam memerjuangkan kebenaran walaupun risikonya sangat besar.
  • Janganlah terlena dengan jabatan yang diperoleh sekarang, meskipun telah menorehkan prestasi yang membanggakan.
  • Jadilah seorang pemimpin yang bisa terjun langsung ke lapangan, karena dengan akan tampak bukan hanya sekadar janji-janji yang terlontar, namun ada usaha untuk menjadikan hal itu menjadi nyata.

 

Oleh sebab itu, sudah sewajarnya kita sebagai generasi penerus bangsa harus meneladani sifat dan perilaku dari Bung Karno guna membawa Indonesia bersaing di kancah dunia. Seperti yang pernah dikatakan Bung Karno dalam salah satu pidatonya yang berbunyi “Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Saat ini Indonesia sangat membutuhkan pemimpin seperti Bung Karno yang tegas, disiplin, berani, dan menghargai rakyatnya.

Berikut adalah kata-kata mutiara yang dilontarkan oleh Bung Karno yang bisa mempengaruhi dan meningkatkan semangat rakyatnya, diantaranya yaitu :

  • “Tuhan menciptakan bangsa untuk maju melawan kebohongan elit atas, hanya bangsanya sendiri yang mampu merubah nasib negerinya sendiri.”
  • “Aku tinggalkan Kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya.”
  • “Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.”
  • “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” [Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi, 1964]
  • “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” [Ir. Soekarno, Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961]
  • “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup dimasa pancaroba. Jadi tetaplah bersemangat elang rajawali.”
  • “Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”
  • “Laki-laki dan perempuan adalah seperti dua sayap dari seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”
  • “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
  • “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”
  • “Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas.., di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.., satu ke dunia sama ratap sama tangis!”
  • “Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia.. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin.”
  • “Apakah kelemahan kita adalah kurang percaya diri sebaga bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah rakyat gotong royong.”
  • “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”
  • “Bangunlah suatu dunia dimana semuanya bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan.”
  • “Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak.” [Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi]
  • “Aku lebih suka lukisan samudra yang gelombangnya menggebu-gebu daripada lukisan sawah yang adem ayem tentram.”
  • “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” [Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi]
  • “Apabila dalam di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”
  • “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang.”
  • “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. [Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi 1956]
  • “Apakah kita mau Indonesia merdeka, yang kaum Kapitalnya merajalela ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang dan pangan?” [Ir. Soekarno Pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945]
  • “Gemah ripah loh jinawi, tata tentram kerta raharja, para kawula iyeg rumagang ing gawe, tebih saking laku cengengilan adoh saking juti. Wong kang lumaku dagang, rinten dalu tan wonten pedote, labet saking tan wonten sansayangi margi. Subur kang sarwa tinandur, murah kang sarwa tinuku. Bebek ayam raja kaya enjang medal ing panggenan, sore bali ing kandange dewe-dewe. Ucapan-dalang dari bapaknya-embahnya-buyutnya-canggahnya, warengnya-udeg-udegnya gantung siwurnya. Bekerja bersatu padu, jauh daripada hasut, dengki, orang berdagang siang malam tiada hentinya, tidak ada halangan di jalan. Inipun menggambarkan cita-cita sosialisme.” [Bung Karno, Pidato Hari Ibu 22 Desember 1960]
  • “Walaupun jembatan emas di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.. satu ke dunia sama ratap sama tangis..”

 

Sumber:

https://penasoekarno.wordpress.com/about/

http://www.portalsejarah.com/sejarah-singkat-kisah-hidup-ir-soekarno-bapak-proklamator-ri.html

http://blog-catatansaya.blogspot.co.id/2013/05/nilai-nilai-keteladanan-dari-ir-soekarno.html

https://siswady.wordpress.com/berita/indonesia/bung-karno/

http://ediaayediaay.blogspot.co.id/2011/11/meneladani-kepemimpinan-bung-karno.html

 

BJ. Habibie

Bacharuddin Jusuf Habibie yang lebih di kenal dengan nama BJ Habibie termasuk sebagai salah satu tokoh penting yang di banggakan oleh rakyat Indonesia. Dengan segudang prestasi yang di raihnya dengan kesederhanaan hidupnya namun tidak dengan otaknya. Otaknya yang cerdas, dimanfaatkannya untuk meraih segudang prestasi dengan predikat terbaik yang pernah di capainya. Beliau membuktikan bahwa setiap impian bukanlah hanya sekedar mimpi semata. Namun, semua orang mampu meraih kesuksesan dengan berpegang teguh pada prinsip yang telah diyakini, serta usaha dan kerja keras yang tanpa henti. Akhirnya beliau mampu mewujudkan segala impiannya serta ayahnya. Berbagai keistimewaan terdapat dalam dirinya yang mungkin sangat baik untuk di jadikan inspirasi bagi penerus bangsa Indonesia. Satu hal yang mampu dijadikan sebagai panutan untuk mencapai hidup sukses adalah keinginan yang kuat untuk mencapai impian yang di terapkan oleh BJ Habibie untuk mencapai kesuksesannya dengan mengandalkan kecerdasannya. BJ Habibie membuktikan kepada seluruh manusia bahwa seseorang mampu meraih kesuksesan bukan hanya mereka yang hidup dengan mewah dan mampu membeli apa saja dengan dana yang mereka miliki. Namun, BJ Habibie yang termasuk ke dalam golongan keluarga yang sederhana pun mampu meraih impiannya yang sangat tinggi. Tentu saja hal itu tidak di raihnya dengan mudah, sungguh membutuhkan kerja keras dan tekat yang sangat kuat. Apalagi mengingat beliau merupakan anak rantauan.

Beliau mencerminkan kepada generasi muda bangsa Indonesia untuk tetap berjuang meraih mimpi dan kesuksesan sebisa mungkin tanpa harus berputus asa walau apapun yang terjadi. Tidak mudah meraih kesuksesan apalagi bagi mereka yang merantau. Bila saat ini sungguh banyak mahasiswa rantauan yang melanjutkan pendidikan di berbagai kota besar, mungkin menjadi satu hal yang patut di banggakan untuk terus menuju kesuksesan. Namun, BJ Habibie dengan bermodalkan beasiswa, ia menjadi salah satu anak rantauan yang di berikan kesempatan untuk menempuh pendidikan di luar negeri. Jadi, beliau memanfaatkan kesempatan ini untuk mewujudkan impian yang telah ia usahakan bersama ayah tercintanya. Selain dua keistimewaan yang dicerminkan dari sosok BJ Habibie. Walau disibukkan dengan segudang pekerjaan demi meraih kesuksesannya, beliau tidak pernah melupakan keyakinannya dengan kuasa Allah. Jadi, sebisa mungkin dan dimana pun ia akan tetap melaksanakan kewajibannya untuk tetap beribadah kepada Allah SWT. Menjadikan Tuhannya yang utama merupakan salah satu keistimewaannya. Mungkin hal itu juga yang merupakan salah satu penyebab dari kesuksesannya. Beliau dikagumi dengan ketaatannya dengan perintah Tuhannya. Dengan berbagai masalah yang dialaminya ketika hendak mengejar kesuksesannya dan beliau akan terus kembali kepada Allah untuk menemukan jawaban dari setiap masalahnya.

Keistimewaan lainnya yang dimiliki oleh BJ Habibie yaitu meskipun sangat singkat, kepemimpinan Presiden Habibie pada saat itu mampu membawa bangsa Indonesia dari jurang kehancuran akibat krisis. Habibie merupakan presiden RI pertama yang menerima banyak penghargaan terutama di bidang IPTEK baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Jasa-jasanya dalam bidang teknologi pesawat terbang mengantarkan beliau mendapat gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Honoris Causa) dari berbagaai Universitas terkemuka dunia, antara lain Cranfield Institute of Technology dan Chungbuk University. Beliau menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman ini. Hal yang patut diteladani dari BJ Habibie yaitu selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beliau menimba ilmu tidak hanya di satu tempat. Hanya untuk mencari ilmu, beliau sampai pergi ke luar negeri. Seperti kata pepatah yang berbunyi“Carilah ilmu sampai ke negeri Cina”.

Selain itu, BJ Habibie juga lebih mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi/golongan. Kita tahu bahwa BJ Habibie adalah seorang ilmuwan di bidang penerbangan, beliau yang membangun Industri Pesawat Terbang Nurtanio, kemudian menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dan sejak tahun 2000 menjadi PT. Dirgantara Indonesia, mulai dari nol sampai pada akhirnya Indonesia bisa membuat pesawat terbang CN 235. Sungguh sebuah prestasi yang membanggakan, walaupun ada sebagian orang yang mencibir. Pada tahun 1998 saat Indonesia dilanda krisis berkepanjangan, demo anti Soeharto yang begitu besar sampai kemudian Presiden Soeharto harus turun dari kursi kepresidenan dan digantikan oleh B.J. Habibie yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden. Di masa-masa sulit tersebut, di tengah-tengah krisis ekonomi, krisis sosial dan krisis moral, dimana harga melambung, nilai tukar rupiah merosot tajam maka PT IPTN mengalami restrukturisasi, karena dengan jumlah pegawai yang mencapai 16.000 dianggap sebagai suatu pemborosan dan akan lebih baik pendanaan IPTN dialihkan untuk mengatasi krisis/pemulihan ekonomi masyarakat. IPTN pun mati suri karena tiada dana yang cukup untuk operasional perusahaan dan karyawan yang tinggal 4.000. Bahkan pada September 2007 PT. Di dipailitkan walaupun kemudian dibatalkan. Pada saat B.J. Habibie menjabat sebagai Presiden pada tahun 1999, sebenarnya sangat memungkinkan bagi beliau untuk mengambil kebijakan yang menguntungkan dengan menggelontorkan dana untuk menghidupkan kembali IPTN. Namun hal tersebut tidak dilaksanakannya, beliau tidak mengedepankan egonya, cita-citanya yang tinggi untuk membangun industri penerbangan di Indonesia, tidak mengedepankan kepentingan pribadi/golongannya, tetapi lebih mengutamakan kepentingan negara, kepentingan seluruh rakyat Indonesia dengan tidak menggelontorkan dana ke IPTN yang pastinya hanya dinikmati sebagian kecil dari masyarakat Indonesia, tetapi digunakan untuk membiayai belanja untuk program-program yang menyentuh rakyat banyak.

Sudah banyak yang tahu bahwa BJ Habibie memang seorang idealis yang dengan keras kepala tidak mau beranjak dari citranya mengenal Indonesia modern dan cara mencapainya. Ia seorang romantikus yang dengan penuh gairah menyambut semua taji tangan dalam hidupnya. Ia tahu bagaimana rasanya bersendiri dalam menuju perjalanan yang benar. Nasionalismenya terwujud dalam sajak, karangan dan perbuatannya. Beliau adalah ilmuwan yang cemerlang yang selalu bertanya kalau tidak tahu, selalu ingin mendalami segala sesuatu sampai ke akar-akarnya, dan selalu bingung menghadapi omong kosong. Beliau seorang pemimpin yang mampu membakar semangat ribuan orang muda di dalam dan diluar badan organisasi yang dipimpinnya. Beliau juga merupakan seorang pekerja keras, orang polos yang tidak tahan pada keruwetan yang dibuat-buat, suka menolong orang lain, tahu membayar hutang budi, taat pada agama, suami dan ayah penuh kasih sayang, dan nasionalis dalam arti cinta tanah air.

BJ Habibie merupakan seorang yang perfeksionis yang heran melihat orang yang tidak berusaha mencapai yang sesempurna mungkin dan dengan tabiat yang details selalu memperhatikan sampai yang kecil-kecil. Ia juga seorang manajer yang baik, yang tahu menentukan sasaran strategis maupun menentukan untung rugi tindakan-tindakan operasional yang mendetail. Gaya kepemimpinan seseorang terlihat dari kelanggengan-kelanggengan dalam sikap dan perbuatannya, apa yang membuatnya senang, apa yang menyebabkannya menarik nafas panjang tidak sabar, dan keteraturan-keteraturan lain seperti itu. Seseorang yang selalu berusaha memberi motivasi pada anak buahnya, yang jika perlu tampil kedepan menunjukkan jalan, dan yang pada saat-saat tepat memberikan peluang pada prakarsa anak buah dan hanya mengikuti saja perkembangan keadaan. Gaya kepemimpinan seseorang juga dibentuk oleh watak dan lingkungan  kita patut heran kalau BJ Habibie sepenuhnya mengikuti gaya kepemimpinan raja-raja melayu dalam melaksanakan pekerjaan, lebih masuk akal ia lebih menghayati dan menerapkan prinsip-prinsip yang berlaku di dalam industri modern.

Dalam organisasi pekerjaan, kepemimpinan menyangkut sikap dan perbuatan, sikap dan perbuatan di dalam bekerja dan terhadap manusia. Untuk mudahnya sikap dan perbuatan terhadap manusia dapat dibagi lagi ke dalam dua bagian, yaitu pertama sikap terhadap semua orang, dan kedua, sikap terhadap bawahan. Dalam melaksanakan pekerjaan, BJ Habibie berpegang pada prinsip, “Bersikaplah rasional bertindaklah konsisten, berlakulah adil.” Mengetahui BJ Habibie details dan perfeksionis, tidak heran bahwa di dalam bekerja beliau menganut prinsip bahwa, “Mutu keseluruhannya ditentukan oleh mutu setiap detail, dan bahwa karena itu beliau menghendaki ditekuninya segala sesuatu sampai ke detail-detailnya yang paling kecil dan dilakukannya upaya mencapai kesempurnaan yang setinggi mungkin. Kesempurnaan tidak datang dengan sendirinya, namun kesempurnaan harus diupayakan”. Kesempurnaan juga harus dinilai. Proses dan hasil pekerjaan harus selalu diawasi. Maka lahirlah prinsip; “Percaya itu baik tetapi mengecek lebih baik lagi.” Mengecek itu tidak ada hubungannya dengan sikap terhadap perorangan. Mengecek menyangkut tanggung jawab atas pekerjaan dan perbuatan semua anggota sistem kerja terhadap hasil kerja keseluruhan sistem. Maka saling mengecek merupakan hal yang wajar.

Bagi BJ Habibie, mengecek dan meminta pertanggung jawaban juga tidak ada hubungannya dengan status. BJ Habibie sendiri tidak berkeberatan dicek leh bawahan kalau maksudnya murni mengamankan keseluruhan sistem Disiplin ilmu, teknologi dan industri modern masih baru bagi kita dan masih perlu lebih dihayati dan diamalkan. Karena itu BJ Habibie sangat mementingkan pengawasan, termasuk pengawasan atasan langsung terhadap bawahannya. Tidak mengheranan bahwa ia menerapkan tingkat konsentrasi atau pemusatan pengambilan keputusan yang relative tinggi, terutama menyangkut pengendalian dan pengawasan mutu. Menurut BJ Habibie, keterampilan harus dicapai dengan dua cara; Pertama, para kader perlu melaksanakan prinsip bahwa: “ belajar dan menguasai teori itu sangat perlu, namun itu tidak cukup. Yang perlu dan cukup adalah menerapkan pengetahuan pada masalah-masalah konkret.” Kedua, ketrampilan hanya dapat diperoleh dengan melakukan spesialisasi: dengan semakin mendalami sesuatu, dengan semakin mendalam dengan mengkhususkan diri, tidak dengan melebar menangani banyak topik yang berbeda-beda. Hanya dengan spesialisme akan dapat ditumbuhkan kekuatan bersaing berdasarkan kemampuan. Semakin meningkat penguasaan teori para kader semakin tinggi ketrampilannya, dan semakin terandalkan unjuk-kerjanya, pasti mereka akan lebih terpercaya. Dan meningkatnya keterpercayaan itu akan mengembangkan tingkat dekonsentrasi yang lebih besar dan pola-pola pengawasan baru tanpa melepaskan prinsip pengawasan terus-menerus. Namun tingginya konsentrasi pengambilan keputusan dan ketatnya pengawasan BJ Habibie memiliki sifat yang khas. BJ Habibie adalah ilmuwan yang sejati. Beliau sendiri yang akan pertama-tama mengakui kalau beliau tidak mengetahui atau menguasai sesuatu. beliau sendiri yang akan pertama-tama mengakui keunggulan orang lain jika memang obyektif demikian.

Kesemuanya ini konsisten dengan apa yang dikatakan: otonom yang diberikan akan sebanding dengan kemampuan nyata. Itu yang namanya adil. Bagi seorang profesional seperti Habibie, keterpercayaan adalah modal utama. Orang yang mencari penghasilan dengan ktrampilam teknis tertentu, hanya nama baiknya yang dapat dijadikannya landasan untuk berkembang, dengan mantap dan mandiri; bukan umur, bukan uang, bukan nama orang tua, bukan dukungan kekuatan politik, bukan kepandaian berbicara, bukan gelar kesarjanaan. Memang ada kalanya orang dapat memasuki suatu profesi dengan dukungan politik, atau uang, atau orang tua dan sebagainya. Namun kesemuanya itu tidak menjamin ia akan dapat bertahan apa lagi maju secara mandiri. Kecuali jika terpaksa, orang memberikan pekerjaan kepada seseorang professional hanya sepanjang orang percaya dan kemampuannya melaksanakan apa yang disepakati atau dikatakan sebelumnya. Setiap orang berpikiran waras akan merasa dirinya lebih aman ditangani oleh orang atau badan yang memang terbukti atau mendapat reputasi ini sebagai ahli. Ini berlaku untuk semua professional pekerja gaji di pemerintah atau bisnis. Nama baik bukan kita sendiri yang memberikan. Nama baik diberikan oleh rekan-rekan sekerja, oleh rekan-rekan seprofesi nasional dan internasional. Disamping itu, setiap profesional harus menunjukkan sikap dan nilai-nilai sebagai seorang ilmuwan umumnya kebenaran, kejujuran, ketelitian, ketekunan, kepolosan, kesederhanaan, keterbukaan, tidak cepat percaya, percaya pada diri sendiri, tidak memihak, tidak fanatik dan lain sebagainya, dan sikap nilai-nilai profesi dalam bidang keahlian masing-masing. BJ Habibie, landasan pokok bagi hubungan kerjasama adalah saling percaya.

Sering beliau mengatakan pada mitranya, “kalau kita saling percaya maka perjanjian tertulis dua halaman saja cukup. Sebaliknya, kalu kita berdua tidak saling percaya, perjanjian tertulis setebal buku pun tidak akan menolong.” Dasar kepercayaan adalah kesatuan sikap dan nilai serta keserasian kepentingan. Kesatuan sikap dan nilai akan melahirkan kesatuan berpikir. Sikap dan nilai yang sama akan melahirkan peranggapan dan batasan-batasan yang sama. Kesatuan nilai dan keserasian dan keserasian kepentingan melahirkan tujuan akhir yang serupa, atau sekurang-kurangnya searah. Saling percaya membuat hidup tidak saja akan terasa jauh lebih aman, hidup akan terasa jauh lebih muda. Tidak perlu pasang kuda-kuda. Tidak perlu semuanya hitam diatas putih. Hak dan kewajiban kedua belah pihak tidak perlu dirinci panjang lebar. Kesemuanya sudah dipahami dengan sendirinya tanpa perlu disebut. Di pegang teguhnya kedua prinsip ini oleh BJ Habibie tidak kebetulan, itulah yang ia hayati, inilah cara sendiri maju di dunia internasional.

Kemudian gaya kepemimpinan BJ Habibie mengandung unsur-unsur kepemimpinan bisnis modern: di situlah beliau dibesarkan. Namun jelas terlihat juga unsur-unsur kepemimpinan terkenal Indonesia. Tidak salah lagi, dengan segala kekuasaannya dalam dunia bisnis internasional modern, beliau tetap putra bangsa dan negaranya. Perpaduan antara ke-Islamannya, nasionalismenya, kejawaannya, kesulawesiannya, ilmu dan teknologi serta internasionalnya, dan lugasan bisnisnya, menjadikan BJ Habibie sebagai bagian dari Indonesia modern. Banyak gagasan dan keputusan yang sangat fundamental lahir atas inisiatif BJ Habibie. Sadar atau tidak, apa yang ditinggalkan BJ Habibie dalam masa singkat pemerintahannya, telah membuka jalan bergulirnya reformasi dan pengaruh dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berdasarkan uraian diatas tipologi kepemimpinan BJ Habibie identik dengan tipologi kepemimpinan yang demokratis. Dalam tipologi kepemimpinan yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi sehingga bergerak sebagai suatu totalitas.

Adapun fakta-fakta unik lainnya yang dimiliki oleh BJ.habibie diantaranya yaitu :

  1. J Habibie adalah pemegang 46 hak paten dunia di bidang teknologi penerbangan, dan sampai saat belum ada yang bisa menyamainya.
  2. J Habibie adalah penemu krack Progression, yakni solusi untuk rambatan kerusakan konstruksi pada badan pesawat karena fatigue.
  3. Habibie adalah penemu Habibie Factor, penjelasan sederhananya adalah penurunan bobot pesawat hingga 25% dari bobot sebelumnya.
  4. Gelar Doctor Ingenieur Habibie didapat di Jerman pada 1965 dengan nilai sempurna (1,0), suma cum laude.
  5. Oleh Hamburger Flugzeugbau, Habibie dipercaya pecahkan problem akut kestabilan pesawat Fokker 28, dan hanya dengan waktu 6 bulan problem tersebut dapat terpecahkan.
  6. Dornier DO-31, rancangan Habibie ke-1, pesawat transportasi pertama yang dapat take-off/landing vertikal.
  7. Rancangan pesawat Habibie pada DO31 kemudian dibeli oleh NASA. Ada sentuhan Habibie di NASA.
  8. Pada 1974, Habibie menjabat sebagai Vice President MBB, industri pesawat terbesar Jerman, orang non Jerman pertama yang menduduki posisi itu.
  9. Pesawat kreasi anak-anak bangsa yang dipimpin Habibie. N250, pesawat penumpang baling-baling tercanggih di jamannya.
  10. N250 adalah pesawat (baling-baling) penumpang pertama dengan teknologi 3 axis dan kontrol digital fly-by-wire.
  11. Apabila tak ada krisis moneter, pesawat N250 produksi RI akan mendominasi dunia penerbangan kategori turboprop, bukan ATR (Prancis).
  12. Pada 1992, Habibie dianugerahi Award von Karman, setingkat Nobel di dunia penerbangan.
  13. Rancangan pesawat Habibie selain N250 dan DO31 adalah Fokker F28, C-130, HansaJet 320, Airbus A300, CN235, Helikopter BO105.
  14. Habibie pernah rencana buat satelit luar angkasa. RI luncurkan satelit pada 17 Agustus 1976, negara ke-3 yang punya satelit, setelah AS & Kanada.
  15. Peluncuran Satelit Palapa pada 1976, juga membanggakan bagi banyak negara Asia. Peluncuran itu bahkan disampaikan di sekolah-sekolah di Asia Tenggara.

Berikut merupakan sebagian karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :

  • VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
  • Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
  • Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
  • Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
  • CN – 235
  • N-250

Selain itu juga secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain :

  • Helikopter BO-105.
  • Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
  • Beberapa proyek rudal dan satelit.

Berikut adalah sebagian tanda jasa/kehormatan yang dimiliki oleh BJ Habibie :

  • 1976 – 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
  • 1978 – 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
  • Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
  • 1978 – 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
  • 1978 – 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
  • 1980 – 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
  • 1983 – 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
  • 1988 – 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
  • 1989 – 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
  • 1990 – 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
  • 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
  • 10 Maret – 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
  • 21 Mei 1998 – Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia

Sumber:

http://databio.net/profil-biografi-bacharuddin-jusuf-b-j-habibie-ilmuwan-indonesia-yang-mendunia/

http://www.kompasiana.com/inapurmini/lagi-keteladanan-dari-presiden-ri-ke-3-b-j-habibie_552c15d76ea834d0488b4598

http://tugasmakalahkuliah.blogspot.co.id/2015/03/gaya-kepemimpinan-presiden-bj-habibie.html